Tahun Baru Islam 1447 Hijriah: Momentum Refleksi dan Hijrah Menuju Kebaikan


 Kebumen, Koranjateng.com - Tahun Baru Islam atau 1 Muharram merupakan momen penting dalam kalender Hijriah yang menandai awal tahun baru bagi umat Islam di seluruh dunia. Tidak seperti tahun baru Masehi yang identik dengan pesta dan perayaan meriah, Tahun Baru Islam lebih ditekankan sebagai waktu untuk introspeksi, memperkuat iman, dan memperbaharui tekad untuk menjadi pribadi yang lebih baik.


Pada tahun ini, umat Islam memasuki tahun 1447 Hijriah, sebuah angka yang menunjukkan perjalanan panjang sejak peristiwa hijrah Nabi Muhammad ﷺ dari Mekkah ke Madinah pada tahun 622 Masehi—sebuah peristiwa monumental yang menjadi penanda awal kalender Hijriah.



---


Sejarah Singkat Penetapan Kalender Hijriah


Kalender Hijriah mulai diberlakukan pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab. Ketika itu, untuk menyatukan sistem administrasi dan menentukan waktu peristiwa-peristiwa penting, Khalifah Umar mengusulkan agar umat Islam memiliki kalender tersendiri. Setelah melalui musyawarah, para sahabat sepakat untuk menjadikan peristiwa hijrah Nabi Muhammad ﷺ sebagai tonggak awal penanggalan Islam. Dari sinilah istilah "Hijriah" berasal.


Penetapan ini bukan hanya berdasarkan kronologi sejarah, tapi juga memiliki makna spiritual yang mendalam: hijrah bukan sekadar perpindahan fisik dari satu tempat ke tempat lain, tetapi juga mencerminkan transformasi jiwa, perjuangan menegakkan kebenaran, dan kesabaran menghadapi ujian.



---


Makna Muharram dalam Islam


Muharram adalah bulan pertama dalam kalender Islam dan termasuk dalam empat bulan haram (suci) yang disebutkan dalam Al-Qur’an, bersama dengan Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Rajab. Dalam bulan-bulan ini, umat Islam dianjurkan untuk meningkatkan ibadah dan menjauhi dosa karena keutamaannya di sisi Allah.


Salah satu hari penting di bulan Muharram adalah Hari Asyura (10 Muharram). Pada hari ini, banyak peristiwa besar yang terjadi, seperti diselamatkannya Nabi Musa dari kejaran Firaun. Rasulullah ﷺ juga menganjurkan umatnya untuk berpuasa pada hari Asyura sebagai bentuk syukur dan amalan sunnah yang pahalanya besar.



---


Tahun Baru 1447 H: Momentum Refleksi Diri


Memasuki tahun 1447 Hijriah, umat Islam diajak untuk merenungi kembali perjalanan hidup, memperbaiki hubungan dengan Allah (hablumminallah) dan sesama manusia (hablumminannas), serta memperkuat niat untuk berhijrah ke arah yang lebih baik dalam segala aspek kehidupan.


Beberapa refleksi penting yang dapat dilakukan dalam menyambut Tahun Baru Islam antara lain:


1. Evaluasi Diri (Muhasabah): Apa saja amal baik yang telah dilakukan tahun lalu? Apa kekurangan dan kesalahan yang masih perlu diperbaiki?



2. Perencanaan Spiritual: Membuat target ibadah tahunan, seperti meningkatkan shalat berjamaah, memperbanyak sedekah, memperdalam ilmu agama, dan memperbanyak tilawah Al-Qur’an.



3. Hijrah Mental dan Sosial: Mengubah pola pikir negatif menjadi positif, meninggalkan kebiasaan buruk, dan berkontribusi bagi lingkungan dan masyarakat.





---


Merayakan Tahun Baru Islam dengan Penuh Makna


Berbeda dengan perayaan tahun baru secara umum, Tahun Baru Islam dirayakan dengan doa, dzikir, pengajian, dan kegiatan sosial. Beberapa tradisi dan amalan yang umum dilakukan oleh umat Islam antara lain:


Membaca doa akhir tahun dan awal tahun Hijriah.


Mengikuti kajian tentang hijrah Nabi dan nilai-nilai perjuangannya.


Menggelar pawai atau festival Muharram (di beberapa daerah) dengan nuansa islami.


Menggalang dana atau memberikan bantuan kepada fakir miskin dan anak yatim.



Semua ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran spiritual dan sosial di tengah umat, sekaligus menjadikan momen Tahun Baru Islam sebagai sarana memperkuat ukhuwah Islamiyah (persaudaraan umat Islam).



---


Harapan di Tahun 1447 Hijriah


Setiap awal tahun membawa harapan baru. Tahun 1447 Hijriah hendaknya menjadi titik awal untuk:


Memperkuat keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.


Menumbuhkan semangat hijrah pribadi dan sosial, dari keburukan menuju kebaikan.


Menjadikan Islam sebagai solusi atas persoalan kehidupan baik individu maupun masyarakat.


Meneguhkan ukhuwah dan persatuan umat, di tengah tantangan zaman yang kian kompleks.




---


Penutup: Hijrah Sepanjang Hayat


Hijrah tidak hanya berhenti pada peristiwa sejarah. Hijrah adalah proses hidup yang berkelanjutan, perjuangan setiap muslim dalam menghadapi tantangan zaman dan meniti jalan kebenaran. Di tahun 1447 Hijriah ini, mari kita jadikan semangat hijrah sebagai inspirasi dalam setiap langkah kehidupan.


> "Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

(QS. Al-Baqarah: 218)




Selamat Tahun Baru Islam 1447 Hijriah.

Semoga kita termasuk dalam golongan orang-orang yang berhijrah menuju kebaikan.



---


Next Post Previous Post


Berita Pilihan :