Kunjungan Ceria Rombongan LD Candi Sari Semarang di Joglo Latar Tjokro
Kunjungan Ceria Rombongan LD Candi Sari Semarang di Joglo Latar Tjokro
KLATEN-koranjateng.com
Sambutan pagi yang hangat kala itu, Joglo Latar Tjokro diselimuti semangat hangat saat rombongan pensiunan PLN (Langkah Dansa Candi Sari) dari Semarang tiba. Mereka bukan sekadar berkunjung untuk senam sehat, melainkan hendak merasakan seluruh pesona wisata yang disuguhkan di sini. Suara tawa bergema dari area parkir hingga pelataran joglo, menandakan antusiasme tinggi. Setiap tamu disambut oleh panitia dengan senyum lebar, ucapan selamat datang, dan segelas teh hangat sebagai pembuka keakraban (29/07/2025).
Suasana riang itu semakin lengkap ketika Kepala Desa Tjokro hadir untuk memberikan kata sambutan. Ia mengungkapkan kebanggaannya atas kedatangan para pensiunan, sekaligus harapannya agar momen sederhana ini menjadi awal terbentuknya hubungan kuat antara desa dan komunitas luar. Dukungan penuh Pemdes terlihat dari persiapan infrastruktur, dekorasi tradisional, hingga hidangan ringan khas desa.
Senam Sehat: Awal yang Energik
Di halaman pelataran joglo, instruktur senam sehat dari komunitas lokal berdiri di depan dengan penuh semangat. Gerakan pemanasan dimulai, diikuti lompatan ringan dan peregangan otot. Rombongan pensiunan tampak sigap, meski sesekali bergurau satu sama lain saat menyesuaikan ritme dan langkah. Energi positif ini langsung terasa, memecah dingin pagi dan memompa semangat kebersamaan.
Selain aspek kebugaran, senam sehat menjadi kesempatan mempererat tali persaudaraan. Beberapa pensiunan PLN saling membantu satu sama lain saat gerakan terasa menantang. Kehadiran mahasiswa KKN PPM 12 UNNES dan KKN Kelompok 89 UNISRI Surakarta menambah dinamika, mereka ikut memandu, memberi semangat, bahkan mencatat momen lucu untuk diabadikan.
Menjelajah Wahana: Gejog Lesung dan Selfie di Taman
Tidak puas hanya berkeringat, rombongan beralih ke wahana tradisional, gejog lesung. Di bawah rindang joglo, mereka berebut mencoba alat pemipil padi tradisional ini sambil bersantai gurau. Ada juga yang kelelahan malah tergelak bersama. Keceriaan mereka menjadi tontonan menarik bagi pengunjung lain.
Selepas itu, area taman Joglo Latar Tjokro menjadi latar ideal untuk berselfie. Spot-spot cantik dengan ornamen kayu ukir, tanaman rambat, dan lentera tradisional menciptakan suasana instagramable. Setiap kelompok sibuk mencari sudut terbaik, bersaing untuk mendapatkan foto paling unik. Obrolan ringan tentang filter, sudut kamera, hingga latar berpadu menjadi bagian dari keseruan siang hari itu. Sebagian lagi sibuk berenang dan menjajal berbagai wahana wisata yang ada.
Kuliner dan Oleh-Oleh: Cita Rasa Desa
Setelah lelah berkeliling, rombongan diarahkan ke kantin PKK di Joglo Latar Tjokro. Aroma khas soto, dan aneka gorengan tradisional segera menyambut. Meja-meja kayu sederhana dipenuhi piring-piring warna-warni khas desa. Para pensiunan tampak menikmati cita rasa pedesaan, sambil berbagi cerita pengalaman mereka di PLN dan tips pensiun aktif.
Tak kalah menarik, stan oleh-oleh menjadi magnet tersendiri. Aneka keripik singkong, buah buahan desa, demgan tangan cepat diborong. Tidak sedikit yang memilih membeli untuk sanak saudara di Semarang sebagai kenangan manis. Sambil bertransaksi, mereka mendengar penjelasan singkat UMKM desa tentang proses pembuatan produk, menambah nilai edukatif.
Peran Tour Guide dan Mahasiswa Pendamping
Ngantilalicaraneturu Tour Guide Community bersama mahasiswa KKN PPM 12 UNNES Semarang dan KKN Kelompok 89 UNISRI Surakarta tak pernah lelah memandu. Sejak kedatangan, mereka senantiasa mendampingi, memberikan informasi, sekaligus membantu mobilitas tamu. Keakraban terjalin cepat, setiap pertanyaan dijawab sabar, setiap langkah diikuti hangat.
Saat senam, mereka berjaga di sisi lapangan untuk memastikan keamanan. Ketika menikmati gejog lesung, mereka membantu mempraktikkan cara yang benar. Di area foto selfie, mereka menata properti agar setiap momen terlihat sempurna. Sosok mahasiswa muda ini turut menjadi jembatan antargenerasi, membuat suasana kian hidup.
Sinergitas Pentahelix: Harmoni dalam Kolaborasi
Acara ini adalah wujud nyata sinergitas Pentahelix, pemerintah, komunitas lokal, akademisi, sektor swasta, dan media. Pemdes Tjokro, UMKM, PKK, Ngantilalicaraneturu Tour Guide hingga mahasiswa KKN saling backup dalam setiap aspek. Infrastruktur pendukung, program pendampingan, promosi, hingga dokumentasi berjalan selaras. Hasilnya, harmoni penuh kenangan di setiap sudut joglo.
Kolaborasi ini memudahkan koordinasi dan memperkaya pengalaman tamu. Ketika semua komponen bergerak bersama, visi pengembangan wisata desa menjadi lebih konkret. Ipunk sebagai leader tour guide eco-culture tourism, menegaskan bahwa setiap pihak memberikan kontribusi unik sehingga tujuan bersama tercapai.
Harapan Kepala Desa dan Tumbuhnya Jalinan Silaturahmi
Kepala Desa Tjokro menutup rangkaian acara dengan harapan sederhana, hubungan yang sudah terjalin bisa terus dipelihara. Menurutnya, kebersamaan dalam kegiatan santai seperti ini justru mempererat persaudaraan. Rombongan pensiunan tak lagi sekadar tamu, melainkan bagian dari keluarga besar Tjokro.
Ia juga mendorong rombongan untuk menyebarkan kebaikan dan mempromosikan Joglo Latar Tjokro ke komunitas lain. Undangan untuk datang kembali di masa mendatang telah diserukan. Dengan berkelanjutan, desa berharap geliat ekonomi lokal terus tumbuh, sekaligus mempertahankan warisan budaya.
LD Candi Sari Mencipta Kenangan di Joglo Latar Tjokro
Kunjungan rombongan pensiunan PLN (LD Candi Sari) dari Semarang ke Joglo Latar Tjokro bukan sekadar reuni atau overview wisata. Ia mengukir banyak cerita, tawa, semangat, keakraban, dan kolaborasi lintas generasi. Dari senam sehat hingga kuliner desa, setiap momen menghadirkan pengalaman tak terlupakan.
Lebih dari itu, acara ini menunjukkan bagaimana kekuatan kerja bersama dapat memajukan potensi desa. Pentahelix bergerak selaras, menempatkan inklusivitas dan keberlanjutan sebagai pijakan. Semoga ragam kegiatan sederhana seperti ini memantik semangat lebih luas, menjadikan Joglo Latar Tjokro destinasi unggulan yang ramah bagi siapa saja.
( Pitut Saputra )