Penyakit Malaria: Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Pencegahan
Kebumen, Koranjateng.com - Malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh parasit Plasmodium dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi. Penyakit ini menjadi masalah kesehatan global, terutama di daerah tropis dan subtropis seperti Afrika, Asia Tenggara, dan Amerika Selatan. Malaria dapat menyebabkan komplikasi serius hingga kematian jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat.
Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang penyebab, gejala, diagnosis, pengobatan, serta langkah-langkah pencegahan malaria.
---
Penyebab Malaria
Malaria disebabkan oleh infeksi parasit dari genus Plasmodium. Ada lima jenis Plasmodium yang diketahui menyebabkan malaria pada manusia:
1. Plasmodium falciparum – Jenis yang paling mematikan dan dominan di Afrika.
2. Plasmodium vivax – Penyebab utama di Asia dan Amerika Latin, dapat menyebabkan infeksi berulang.
3. Plasmodium ovale – Jarang ditemukan, tetapi dapat menyebabkan infeksi berulang seperti P. vivax.
4. Plasmodium malariae – Dapat menyebabkan infeksi kronis tetapi lebih jarang berakibat fatal.
5. Plasmodium knowlesi – Jenis yang berasal dari monyet dan dapat menginfeksi manusia di Asia Tenggara.
Parasit ini masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi. Setelah masuk ke dalam tubuh, parasit menyerang sel darah merah dan hati, berkembang biak, dan menyebabkan berbagai gejala penyakit.
---
Gejala Malaria
Gejala malaria biasanya muncul 10–15 hari setelah gigitan nyamuk yang terinfeksi. Beberapa gejala umum malaria meliputi:
1. Demam tinggi – Salah satu gejala utama yang muncul secara periodik.
2. Menggigil dan berkeringat – Demam biasanya didahului dengan menggigil dan diikuti dengan keringat berlebihan.
3. Sakit kepala – Biasanya terjadi bersamaan dengan demam.
4. Nyeri otot dan sendi – Tubuh terasa lemas dan sakit.
5. Mual dan muntah – Kadang disertai dengan diare ringan.
6. Kelelahan ekstrem – Penderita malaria sering merasa sangat lemah dan tidak bertenaga.
7. Anemia dan ikterus (kulit dan mata menguning) – Terjadi akibat penghancuran sel darah merah oleh parasit.
Dalam kasus yang lebih parah, malaria dapat menyebabkan komplikasi serius seperti:
Malaria serebral – Infeksi yang menyerang otak dan dapat menyebabkan koma atau kematian.
Gagal ginjal – Akibat kerusakan organ akibat infeksi.
Gangguan pernapasan – Akibat penumpukan cairan di paru-paru.
Syok hipovolemik – Penurunan tekanan darah yang ekstrem akibat kehilangan cairan tubuh.
---
Diagnosis Malaria
Malaria didiagnosis melalui beberapa metode, di antaranya:
1. Tes darah mikroskopis – Pemeriksaan sampel darah untuk melihat keberadaan parasit Plasmodium.
2. Rapid Diagnostic Test (RDT) – Tes cepat yang mendeteksi antigen malaria dalam darah.
3. Polymerase Chain Reaction (PCR) – Tes yang lebih akurat untuk mendeteksi DNA parasit malaria.
Diagnosis yang cepat dan akurat sangat penting agar pengobatan dapat segera diberikan.
---
Pengobatan Malaria
Pengobatan malaria tergantung pada jenis Plasmodium yang menginfeksi, tingkat keparahan penyakit, serta kondisi pasien. Beberapa obat utama untuk malaria meliputi:
1. Obat Antimalaria
Artemisinin-based Combination Therapy (ACT) – Kombinasi artemisinin dengan obat lain seperti lumefantrine atau amodiaquine. Digunakan untuk mengobati P. falciparum.
Chloroquine – Digunakan untuk mengobati malaria akibat P. vivax, P. ovale, dan P. malariae, meskipun beberapa strain sudah resisten.
Primaquine – Digunakan untuk menghilangkan tahap dorman P. vivax dan P. ovale di hati.
Quinine dan Doxycycline – Alternatif untuk pengobatan malaria berat atau resisten obat.
2. Pengobatan Malaria Berat
Untuk kasus malaria berat yang disertai komplikasi, pasien biasanya dirawat di rumah sakit dan diberikan:
Artesunate intravena – Obat pilihan utama untuk malaria berat.
Transfusi darah – Jika terjadi anemia berat.
Dukungan medis intensif – Untuk menangani komplikasi seperti gagal organ atau gangguan pernapasan.
---
Pencegahan Malaria
Karena belum ada vaksin malaria yang 100% efektif, pencegahan utama masih bergantung pada pengendalian nyamuk dan perlindungan individu.
1. Pengendalian Vektor (Nyamuk)
Menggunakan kelambu berinsektisida – Mengurangi risiko gigitan nyamuk saat tidur.
Penyemprotan insektisida dalam ruangan – Membunuh nyamuk yang bersembunyi di dalam rumah.
Menguras dan menutup tempat penampungan air – Menghambat perkembangbiakan nyamuk.
Menanam tanaman pengusir nyamuk – Seperti serai atau lavender.
2. Perlindungan Pribadi
Menggunakan pakaian panjang – Mengurangi area kulit yang terbuka.
Mengoleskan losion anti-nyamuk – Mengandung DEET atau picaridin.
Menghindari daerah endemik jika tidak diperlukan – Terutama bagi ibu hamil dan anak-anak.
3. Vaksin Malaria
Beberapa vaksin malaria telah dikembangkan, seperti RTS,S/AS01 (Mosquirix), yang telah digunakan di beberapa negara Afrika untuk anak-anak. Namun, efektivitasnya masih terbatas sehingga kombinasi dengan metode pencegahan lain tetap diperlukan.
---
Kesimpulan
Malaria adalah penyakit berbahaya yang disebabkan oleh parasit Plasmodium dan ditularkan oleh nyamuk Anopheles. Penyakit ini dapat menyebabkan gejala ringan hingga komplikasi yang mengancam nyawa. Diagnosis dini dan pengobatan yang tepat sangat penting untuk mencegah kematian akibat malaria.
Pencegahan malaria dapat dilakukan dengan mengendalikan populasi nyamuk, melindungi diri dari gigitan nyamuk, serta menggunakan vaksin di daerah endemik. Dengan upaya yang terkoordinasi, diharapkan malaria dapat dikendalikan dan jumlah kasusnya semakin berkurang di masa depan.