Penyakit Stroke: Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Pencegahan
Kebumen, Koranjateng.com - Stroke adalah kondisi medis yang terjadi ketika suplai darah ke otak terganggu, baik akibat penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Stroke merupakan salah satu penyebab utama kematian dan kecacatan di dunia. Penyakit ini bisa menyerang siapa saja, tetapi lebih sering terjadi pada orang yang memiliki faktor risiko tertentu, seperti tekanan darah tinggi, diabetes, dan gaya hidup tidak sehat.
Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang stroke, mulai dari penyebab, jenis, gejala, pengobatan, hingga cara pencegahannya.
---
Jenis-Jenis Stroke
Stroke dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis berdasarkan penyebabnya:
1. Stroke Iskemik
Stroke iskemik adalah jenis stroke yang paling umum, menyumbang sekitar 85% dari semua kasus stroke. Stroke ini terjadi ketika arteri yang memasok darah ke otak tersumbat oleh bekuan darah atau plak lemak. Penyebab utama stroke iskemik meliputi:
Trombosis: Gumpalan darah terbentuk di dalam arteri otak yang menyempit akibat aterosklerosis.
Embolisme: Gumpalan darah terbentuk di tempat lain (biasanya di jantung) dan terbawa ke otak, menyumbat arteri kecil.
2. Stroke Hemoragik
Stroke hemoragik terjadi ketika pembuluh darah di otak pecah, menyebabkan pendarahan ke dalam jaringan otak. Jenis stroke ini lebih jarang terjadi tetapi lebih berbahaya dibandingkan stroke iskemik. Penyebab utama stroke hemoragik meliputi:
Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol
Aneurisma otak (pembengkakan pembuluh darah yang akhirnya pecah)
Kelainan pembuluh darah bawaan
Cedera kepala
3. Transient Ischemic Attack (TIA)
TIA sering disebut sebagai "stroke ringan" karena gejalanya mirip dengan stroke tetapi hanya berlangsung sementara (kurang dari 24 jam). Meskipun tidak menyebabkan kerusakan permanen, TIA adalah tanda peringatan bahwa seseorang berisiko tinggi mengalami stroke yang lebih serius di masa depan.
---
Penyebab dan Faktor Risiko Stroke
Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami stroke, antara lain:
1. Faktor Risiko yang Tidak Dapat Diubah
Usia: Risiko stroke meningkat seiring bertambahnya usia, terutama setelah 55 tahun.
Jenis Kelamin: Pria lebih berisiko mengalami stroke dibandingkan wanita, tetapi wanita lebih sering meninggal akibat stroke.
Riwayat Keluarga: Jika ada anggota keluarga yang pernah mengalami stroke, risikonya lebih tinggi.
2. Faktor Risiko yang Dapat Diubah
Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi): Penyebab utama stroke.
Diabetes: Meningkatkan risiko stroke akibat kerusakan pembuluh darah.
Kolesterol Tinggi: Menyebabkan penyumbatan arteri.
Merokok: Merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko stroke.
Obesitas: Terkait dengan tekanan darah tinggi dan diabetes.
Kurang Aktivitas Fisik: Memicu berbagai masalah kesehatan yang meningkatkan risiko stroke.
Penyakit Jantung: Seperti fibrilasi atrium, yang dapat menyebabkan pembentukan gumpalan darah.
---
Gejala Stroke
Stroke adalah keadaan darurat medis yang membutuhkan penanganan segera. Gejala stroke dapat dikenali dengan metode F.A.S.T:
F (Face drooping): Wajah terlihat menurun di satu sisi, sulit tersenyum.
A (Arm weakness): Salah satu tangan lemah atau mati rasa, sulit mengangkatnya.
S (Speech difficulty): Kesulitan berbicara atau berbicara tidak jelas.
T (Time to call emergency): Jika gejala di atas muncul, segera cari pertolongan medis.
Gejala lain yang mungkin terjadi:
Pusing mendadak
Gangguan penglihatan di satu atau kedua mata
Kesulitan berjalan atau kehilangan keseimbangan
Sakit kepala parah tanpa penyebab yang jelas
---
Diagnosis Stroke
Untuk mendiagnosis stroke, dokter akan melakukan beberapa tes, antara lain:
Pemeriksaan Fisik dan Riwayat Medis
CT Scan atau MRI Otak: Untuk menentukan jenis stroke (iskemik atau hemoragik).
Tes Darah: Untuk memeriksa kadar gula darah, kolesterol, dan pembekuan darah.
EKG (Elektrokardiogram): Untuk mendeteksi masalah jantung yang dapat menyebabkan stroke.
USG Doppler Karotis: Untuk melihat apakah ada penyumbatan di arteri leher.
---
Pengobatan Stroke
Pengobatan stroke tergantung pada jenisnya:
1. Stroke Iskemik
Obat trombolitik (rtPA/alteplase): Diberikan dalam waktu 4,5 jam setelah gejala muncul untuk melarutkan gumpalan darah.
Trombektomi Mekanis: Prosedur untuk mengangkat gumpalan darah dari arteri otak.
Antikoagulan dan Antiagregan: Seperti aspirin untuk mencegah pembentukan gumpalan darah baru.
2. Stroke Hemoragik
Operasi Darurat: Untuk menghentikan pendarahan dan mengurangi tekanan dalam otak.
Obat Penurun Tekanan Darah: Untuk mengurangi risiko pendarahan lebih lanjut.
3. Rehabilitasi Stroke
Setelah serangan stroke, pasien mungkin mengalami kecacatan yang memerlukan rehabilitasi, termasuk:
Fisioterapi: Untuk membantu mengembalikan kekuatan dan koordinasi tubuh.
Terapi Wicara: Untuk pasien yang mengalami gangguan bicara.
Terapi Okupasi: Untuk membantu pasien menjalani aktivitas sehari-hari secara mandiri.
---
Pencegahan Stroke
Mencegah stroke lebih baik daripada mengobatinya. Berikut beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan:
1. Mengontrol Tekanan Darah
Rutin memeriksa tekanan darah dan menjaga agar tetap normal (di bawah 120/80 mmHg).
2. Menjaga Pola Makan Sehat
Konsumsi makanan rendah lemak jenuh, gula, dan garam.
Perbanyak sayuran, buah, ikan, dan kacang-kacangan.
3. Berhenti Merokok dan Mengurangi Alkohol
Merokok meningkatkan risiko stroke hingga dua kali lipat.
4. Berolahraga Secara Teratur
Lakukan aktivitas fisik minimal 30 menit sehari, seperti berjalan kaki, berenang, atau bersepeda.
5. Mengontrol Gula Darah dan Kolesterol
Jika memiliki diabetes atau kolesterol tinggi, pastikan untuk rutin memeriksakan diri ke dokter.
6. Mengelola Stres
Teknik relaksasi seperti meditasi dan yoga dapat membantu mengurangi risiko stroke.
---
Kesimpulan
Stroke adalah kondisi serius yang dapat menyebabkan kematian atau kecacatan permanen jika tidak ditangani dengan cepat. Dengan mengenali gejala sejak dini, mendapatkan pengobatan yang tepat, dan menerapkan gaya hidup sehat, risiko stroke dapat dikurangi secara signifikan. Pencegahan adalah langkah terbaik dalam melindungi diri dari penyakit ini.
Jika Anda atau orang di sekitar mengalami tanda-tanda stroke, segera cari pertolongan medis untuk meningkatkan peluang pemulihan.