Pasar Bulan 2025 Meriahkan HUT RI Ke-80 di Desa Bulan, Wonosari.

Pasar Bulan 2025 Meriahkan HUT RI Ke-80 di Desa Bulan, Wonosari.

KLATEN-koranjateng.com
Malam ini, Desa Bulan Wonosari, Klaten, menyelenggarakan Pasar Bulan 2025 sebagai bagian dari perayaan Dirgahayu HUT RI Ke-80. Acara tahunan ini digelar di kawasan lapangan terbuka depan las lasan, timur Balai Desa Bulan, memadukan nuansa tradisi dan modern. Warga memadati stand bazar dan lapak UMKM sejak petang hingga malam hari untuk menikmati aneka kuliner dan kerajinan (22/08/2025)

Pasar murah menjadi daya tarik utama. Pemdes menyediakan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau untuk meringankan beban ekonomi warga. Sementara bazar warga Bulan dan pelaku UMKM sekitar menampilkan beragam produk lokal, mulai dari olahan makanan tradisional, kerajinan tangan, hingga cemilan modern yang terinspirasi kearifan lokal.

Di sudut lapangan, perlombaan bola voli antar kelompok berlangsung seru. Gelombang semangat para pemain dan sorakan penonton menciptakan atmosfer kompetitif namun hangat. Selain itu, gerak jalan santai di rencanakan akan menjadi puncak acara dan akan diikuti oleh ratusan peserta, dari anak-anak hingga lansia, yang berjajar dengan kostum unik dan membawa bendera merah putih.

Rangkaian hiburan musik dan pentas seni melengkapi suasana. Malam ini, grup Senja Akustik tampil menyanyikan lagu-lagu populer, sementara esok malam, band Black Kobra akan hadir membawakan repertoar lagu yang enerjik. Area panggung dihias lampu warna-warni, menciptakan ruang pertunjukan yang meriah bagi warga dan pengunjung.

Menurut Agus yang akrab disapa Gogon, warga Dawukan Bulan sekaligus ojek online, yang mengantarkan awak media ke lokasi mengatakan “Sejak kepemimpinan Kepala Desa Sudarsono, desa ini kian rutin menggelar berbagai kegiatan. Seperti halnya pada Agustus tahun ini, semua agenda yang dihadirkan bertujuan memeriahkan HUT RI Ke-80 dan sekaligus menampilkan potensi Desa Bulan Wonosari. Baginya, festival seperti ini meningkatkan rasa bangga dan kekompakan warga.” paparnya 

Gogon mengungkapkan, kegiatan Pasar Bulan 2025 bukan sekadar perayaan, melainkan sebuah langkah strategis Pemdes mempromosikan desa kepada khalayak lebih luas. Potensi pertanian, kerajinan, hingga wisata, dan olahraga, kini terkemas dalam panggung yang disusun serius. Dengan demikian, Desa Bulan tak hanya dikenal di kecamatan, tetapi diproyeksikan bisa menjadi salah satu destinasi baru di Klaten.

Namun, meski beragam acara disuguhkan, tidak semua warga dapat menikmati setiap momen. Gogon mengaku lebih memilih bekerja mencari nafkah dengan mengantar penumpang. “Kalau saya tidak bekerja, keluarga makan apa nanti? Uang saku anak sekolah pun tidak ada,” ujarnya sambil menegaskan pentingnya tanggung jawab ekonomi bagi kepala keluarga.

Gogon menambahkan bahwa ia memang tidak terlalu aktif dalam kegiatan hiburan desa. Namun, jika terdapat acara penting yang menuntut kehadiran setiap kepala keluarga, ia pasti hadir. Untuk sesi musik dan pentas seni, ia lebih memilih menyerahkan kesempatan menyaksikan pagelaran tersebut kepada istri dan anak-anaknya. “Biar mereka yang nonton sementara saya tetap memenuhi kewajiban pekerjaan agar dapur keluarga tetap mengepul.” ujarnya 

Di sisi lain, Gogon juga memuji pedagang lapak makanan, dan antusiasme pengunjung. “Bagaimanapun, kegiatan seperti ini memang jadi magnet tersendiri bagi warga yang haus hiburan,” katanya. Bazar dan pertunjukan seni menjadi pengobat rindu setelah sekian lama masyarakat menahan diri dari keramaian. Kehadiran festival desa ini membuka ruang kebahagiaan kolektif, masyarakat terhibur dan tidak stress UMKM juga bisa tampil serta menambah inkam keluarga” jelasnya 

Peluang bisnis bagi UMKM sendiri memang terlihat menonjol. Ratusan stan memajang produk unggulan seperti keripik tempe, anyaman, aneka jajanan pasar, kuliner, hingga pakaian. Banyak pedagang mencatat omzet dua hingga tiga kali lipat dibanding hari biasa. Transaksi ramai ini tentunya mendukung keberlanjutan usaha mikro di Desa Bulan dan sekitar.

Dukungan penuh Karang Taruna, kader PKK, dan pemuda setempat memperkuat pelaksanaan acara. Mereka terlibat mulai dari persiapan panggung, penataan stand, hingga pengaturan lalu lintas acara. Partisipasi lintas generasi ini menunjukan jiwa gotong royong yang masih kental dalam kultur masyarakat desa Bulan.

Selain hiburan, Pemdes Bulan juga menyediakan panggung edukasi, 
Anak-anak pun mendapat perhatian khusus. Lomba khusus anak, panggung pentas seni dan area permainan tradisional disediakan. Aktivitas ini memberi ruang belajar dan bermain bagi generasi muda, sekaligus menjaga kelestarian permainan budaya yang mulai tergerus zaman.

Dari pagelaran ini menegaskan bahwa kesejahteraan masyarakat menjadi fokus utama pemdes Bulan. “Pasar Bulan 2025 adalah wujud komitmen kami menghadirkan solusi ekonomi, sosial, dan budaya dalam satu momentum,” pungkas Gogon. Ia berharap program ini bisa berkelanjutan dan menjadi inspirasi desa lain kedepannya.

Antusiasme warga Desa Bulan dan sekitarnya hingga Kamis malam ini membuktikan keberhasilan kolaborasi. Suara musik, tawa anak-anak, dan riuh penawaran dagang menciptakan harmoni perayaan kemerdekaan. Harapan besar tertuju pada generasi selanjutnya untuk meneruskan tradisi, menjadikan Pasar Bulan sebagai ikon wisata pedesaan di Klaten.

( Pitut Saputra )
Previous Post


Berita Pilihan :