Deburan Kebanggaan! Siswa MAN 1 Kebumen Bawa Pulang 3 Medali Renang
Asykar (kiri), Ginanjar (kanan)
KEBUMEN- Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1
Kebumen tidak lekang dari berita kejuaraan, kali ini prestasi gemilang datang
dari ajang Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) Renang Kabupaten Kebumen
tahun 2025. Dalam kompetisi yang berlangsung di Kolam Renang Gosi Kebumen
pada tanggal 16 Oktober 2025, dua atlet andalan mereka, Ginanjar Muhammad Syatho dan Asykar Rifid Ghaits,
berhasil membawa pulang total tiga medali, terdiri
dari dua emas dan satu perak.
Ginanjar Muhammad
Syatho tampil memukau dan berhasil mengamankan dua gelar juara, yaitu medali emas di nomor Renang 100 Dada Putra
dan juga medali emas di nomor Renang 50 Dada Putra.
Sementara itu, rekan
satu timnya, Asykar Rifid Ghaits, juga turut mengharumkan nama madrasah
dengan meraih medali perak pada cabang Renang 100 Punggung Putra,
menegaskan kekuatan MAN 1 Kebumen di berbagai gaya renang.
Di balik kesuksesan
dua emas Ginanjar, terselip kisah dramatis yang menjadi pelajaran penting
tentang konsentrasi. Menurut pembina renang, Singgih Wicaksono,
Ginanjar sebetulnya berpeluang meraih emas ketiga di nomor 200 Dada Putra, karena waktu tercepat berhasil ia catatkan.
"Ginanjar
sebetulnya berada di urutan pertama pada nomor 200 meter dada. Namun, sangat
disayangkan, pada saat menyentuh finish,
konsentrasinya sempat lepas. Satu tangannya tidak sempurna menyentuh lantai
kolam renang sesuai aturan perlombaan," jelas Singgih Wicaksono.
Akibat kesalahan
teknis ini, perenang yang seharusnya meraih emas tersebut akhirnya dinyatakan Disqualified (DQ). "Ini adalah pelajaran yang sangat
berharga. Dalam olahraga, terutama renang, fokus harus 100% sampai benar-benar
selesai," imbuh Singgih.
Kepala MAN 1 Kebumen, Drs. H. Wachid Adib, M.Si, menyampaikan ucapan selamat dan
semangat yang membara kepada para atlet.
"Selamat yang luar biasa untuk Ginanjar atas dua emasnya
dan Asykar atas satu peraknya! Kalian adalah duta kebanggaan madrasah,"
ujar Wachid Adib.
Mengenai insiden DQ, Kepala Madrasah memberikan pesan khusus.
"Kegagalan adalah guru terbaik. Kami tahu Ginanjar memiliki potensi tiga
emas, dan itu sudah terbukti dari catatan waktunya. Kejadian DQ ini harus
menjadi pelecut semangat. Teruslah berlatih, pertajam konsentrasi, karena masa
depan kalian masih sangat panjang, apalagi Ginanjar saat ini baru ada di kelas 10.
Kami yakin, dengan kerja keras dan disiplin, kalian akan kembali berdiri di
podium tertinggi!" pungkasnya.
Prestasi dua perenang ini semakin memperkuat posisi MAN 1
Kebumen sebagai madrasah yang tidak hanya mencetak insan cerdas dan berakhlak
mulia, tetapi juga atlet bermental juara. (lan)