Solidaritas Kaki Palsu Buat Pejuang Keluarga
Solidaritas Kaki Palsu Buat Pejuang Keluarga
SUKOHARJO – koranjateng.com
Mendengar kabar terkait seorang kawan driver di daerah Manang Sukoharjo yang sedang mendapat ujian, awak media koranjateng.com bergegas melaju ke kediaman driver ojol tersebut. Di tengah riuh deru kendaraan dan hiruk pikuk kehidupan yang tak pernah berhenti, terselip kisah penuh haru yang menggugah hati dan memanggil setiap insan untuk bergerak serta berempati. Jumat (30/05/2025)
Udara Sukoharjo dihiasi kegetiran dan harapan yang semu, menyaksikan perjuangan seorang pahlawan yang selama ini mengukir sejarah dalam setiap perjalanan. R Bambang Wijanarko, yang akrab disapa Bang Uye, adalah seorang driver ojol dari Grup A Mitra Driver Gojek Solo Raya. Dirinya telah lama mengabdi sebagai ojol (ojek online) sekaligus tulang punggung keluarganya, menapaki setiap jalan dengan keberanian yang memancarkan cahaya meski diliputi keterbatasan dan kelelahan.
Setiap langkah Bang Uye di jalanan Sukoharjo menyulam doa yang tulus. Di balik setiap senyum dan sapaan hangat kepada penumpang, tersimpan kisah perjuangan yang penuh makna. Ia percaya bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk mengukir kebaikan dan memberikan warna pada kehidupan.
Namun saat ditemui di kediamannya Dirinya hanya bisa berpasrah “Tanpa prostesis (Kaki Palsu) yang kuat, jalan hidupku terasa seperti terhenti. Semua warna dan harapan yang pernah mengisi hari-hariku kini sirna, digantikan oleh duka mendalam. Aku merasa terjebak dalam keheningan, menanti uluran tangan kasih agar kembali mendapatkan pijakan yang menopang keluargaku,” ucap Bang Uye dengan lirih saat ditemui di kediamannya Manang, Sukoharjo.
Setiap kata mengandung kepasrahan sekaligus harapan yang membuncah. Bang Uye menyatakan dengan tegas bahwa dirinya sedang dihadapkan pada situasi terpilih yang menentukan nasibnya. Pilihan pertama, ia membutuhkan prostesis kaki baru dengan kualitas tinggi dari Garuda Medica, dengan biaya sekitar sepuluh juta rupiah. Pilihan kedua adalah melakukan perbaikan terhadap kaki palsu yang telah lama dipakainya, meski harus menelan biaya sekitar lima juta lima ratus ribu rupiah. Rincian biaya perbaikan tersebut meliputi pemasangan telapak kaki merk Ottobock buatan Jerman seharga tiga juta rupiah, penggunaan BK Foam seharga dua juta rupiah, serta repair part senilai setengah juta rupiah. Pilihan-pilihan itu menjadi harapan hidupnya, namun ketiadaan dana membuatnya sering terdiam, bayang-bayang duka menghantui setiap langkahnya, dan membuat aktivitas kesehariannya sejenak terhenti.
Di tengah kegetiran tersebut, muncul sinar solidaritas dari hati rekan-rekan yang peduli. Djoko Saryanto, teman dekat dan sesama driver, segera menggerakkan inisiatif untuk menyebarluaskan kabar pilu ini kepada seluruh komunitas. “Mari kita buktikan bahwa cinta kasih dan solidaritas masih hidup di tengah kerasnya arus kehidupan. Bukalah hati dan ulurkan tangan, sebab setiap rupiah yang kita sumbangkan akan menerangi kegelapan dan mengembalikan harapan. Setiap sumbangan adalah lirik indah yang menguatkan langkah Bang Uye,” tegas Djoko dengan penuh keyakinan, matanya menyiratkan harapan dan tekad. Ia menambahkan, bahwa informasi bantuan telah disebarkan di pangkalan dan antar komunitas, meski bantuan yang datang masih belum mencukupi untuk meringankan beban duka yang menimpa sahabat kami.” terangnya pada awak media.
Dalam sepi malam, saat rintik hujan mengiringi doa yang tulus, harapan akan keajaiban tak pernah padam. Kisah Bang Uye adalah cermin keberanian dan ketulusan, bukti nyata bahwa di balik setiap air mata terdapat kekuatan untuk bangkit dari kejatuhan. Djoko Saryanto pun menyuarakan, “Di tengah keramaian kota, tersimpan jiwa-jiwa pemberani yang rela berjuang melawan keterbatasan. Bantuan sekecil apapun adalah wujud penghargaan terhadap nilai kemanusiaan. Bersama, kita mampu mengubah derita menjadi sinar harapan, mengembalikan senyum yang menyinari dunia.” Ucapannya menggugah, mengajak setiap insan untuk bersama-sama menyalakan kembali api kehidupan yang sempat padam.
“Mari kita satukan hati dan ulurkan tangan untuk meringankan beban Bang Uye, agar ia kembali menapaki jalan kehidupan dengan keyakinan yang tegar. Sumbangan dapat disalurkan melalui transfer ke rekening Bank BCA atas nama R Bambang Wijanarko dengan nomor 7850731149 atau melalui Gopay dengan nomor 0812 8484 0110. Setiap sumbangan adalah harapan yang mengalir, pelita dalam kegelapan yang mampu mengembalikan kehangatan pada setiap langkah seorang pejuang. Semoga setiap uluran tangan yang datang menjadi lirik kebersamaan dalam simfoni kehidupan yang penuh cinta dan empati, mengubah duka menjadi cerita indah tentang harapan, agar masa depan kembali bersinar cerah.” papar Djoko
Lebih lanjut Djoko mengatakan “Setiap detik yang berlalu adalah bukti bahwa keberanian yang tidak mudah padam, ia tetap menyala di balik tantangan dan derita yang datang bergilir. Saat kita bersama menyemai benih kebaikan dan cinta, setiap tetes pengorbanan menjadi saksi bahwa kemanusiaan memiliki kekuatan untuk mengubah dunia. Biarlah kisah dan semangat Bang Uye serta dukungan tulus dari rekan-rekan, menginspirasi kita semua untuk selalu mengutamakan kepedulian dan saling menguatkan, menciptakan masa depan yang penuh harapan dan canda tawa.” terang Djoko Saryanto.
Semoga kisah ini menjadi inspirasi yang abadi, menyatu dalam setiap doa dan harapan, agar setiap hati yang mendengar terus diberkahi oleh kehangatan kasih sayang yang tak pernah padam. Djoko juga mengucapkan terima kasih atas ukuran bantuan seluruh rekan yang telah mengulurkan bantuan pada Bang Uye, semoga ketulusan dan keikhlasan rekan semua menjadi catatan pahala dan mendapat balasan tersendiri dari Yang Maha Kuasa,” pungkasnya.
( Pitut Saputra )