Wisata Driver Ojol Delanggu: Lebih dari Sekadar Perjalanan, Sebuah Kebersamaan
Wisata Driver Ojol Delanggu: Lebih dari Sekadar Perjalanan, Sebuah Kebersamaan
KLATEN-koranjateng.com
Pagi yang cerah menyambut rombongan driver ojek online dari Delanggu yang hari ini memutuskan untuk sejenak melepaskan penat dari rutinitas. Bersama keluarga, mereka berangkat menuju Gunung Kidul, Yogyakarta, sebuah perjalanan yang telah direncanakan sebelumnya, meski sempat molor satu jam, akhirnya pukul 07.00 WIB, rombongan bergerak meninggalkan Delanggu dengan semangat yang membuncah (25/05/2025).
Pantai Jungkok dan Pantai Lemah Ombo menjadi tujuan utama dalam wisata ini. Di antara canda tawa dan cerita yang mengalir, perjalanan yang ditempuh melalui jalur pedesaan, melintasi Pedan, Cawas, Bayat, dan beberapa titik lainnya, menjadi bagian dari petualangan itu sendiri. Menyusuri jalanan yang sepi dan hijau, menyaksikan kehidupan desa yang berjalan alami, memberikan nuansa yang berbeda dari hiruk-pikuk kota yang biasanya mereka temui saat bekerja.
Bagi para driver ojol, wisata ini bukan sekadar acara liburan biasa. Lebih dari itu, ini adalah kesempatan untuk mengisi kembali energi, baik secara fisik maupun emosional, setelah sekian waktu berkutat dengan pekerjaan yang penuh tantangan. Tak hanya menjadi momentum bagi para driver untuk menikmati waktu dengan keluarga masing-masing, tetapi juga sebagai ajang mempererat hubungan dengan rekan-rekan seperjuangan.
Amin, salah seorang driver ojol yang turut serta dalam perjalanan ini bersama istri dan anaknya, mengungkapkan kegembiraannya. “Saya senang sekali bisa ikut serta dalam acara ini. Biasanya kita hanya bertemu di jalan, sibuk masing-masing dengan orderan. Tapi hari ini, kita benar-benar bisa menikmati waktu bersama, berbagi cerita, bercanda, dan semakin akrab,” ujarnya dengan wajah sumringah. Ia juga menambahkan bahwa kebersamaan ini membuatnya semakin yakin bahwa ke depan, saat bekerja pun, akan terasa lebih ringan karena ada ikatan emosional yang lebih kuat dengan sesama driver.
Opini serupa datang dari beberapa peserta lainnya. Marjoko salah seorang driver ojol lawas mengatakan “Banyak yang merasa bahwa wisata ini adalah bentuk penghargaan terhadap diri sendiri dan keluarga, sesuatu yang sering terabaikan karena kesibukan mencari nafkah. Mereka merasakan bahwa perjalanan ini bukan sekadar melepas penat, tetapi juga menjadi ruang untuk berbagi semangat, memperkuat solidaritas, dan menumbuhkan rasa memiliki terhadap komunitas mereka.” terangnya.
“Biasanya, kita hanya tahu nama atau nomor plat rekan-rekan sesama driver, tapi hari ini kita benar-benar mengenal lebih dalam. Melihat mereka bersama keluarga, mendengar cerita-cerita pribadi, rasanya seperti menemukan keluarga kedua,” kata Yongki, driver lain yang ikut serta dalam rombongan.
Di tengah perjalanan, Yongki, yang bertindak sebagai navigator perjalanan, mengingatkan seluruh peserta untuk tetap berhati-hati di jalan. “Kita sedang bersenang-senang, bukan sedang mengerjakan orderan. Jadi santai saja, tetap fokus, dan jangan terburu-buru. Keselamatan adalah yang utama, baik saat berangkat maupun saat pulang nanti,” pesannya. Arahan ini menjadi pengingat bahwa kebersamaan ini tak hanya soal menikmati perjalanan, tetapi juga menjaga satu sama lain di sepanjang jalan.
Semakin siang, semakin terasa hangatnya kebersamaan. Pantai yang menjadi tujuan bukan sekadar destinasi wisata, melainkan latar di mana hubungan antar driver semakin erat. Gelak tawa anak-anak yang bermain di pasir, obrolan santai para istri di bawah pohon, dan canda para driver yang sesekali bercengkerama tentang pengalaman di jalan menjadi momen berharga yang tak akan terlupakan.
Yongki menjelaskan "Perjalanan ini menegaskan satu hal penting, di balik kesibukan dan tantangan profesi sebagai driver ojol, ada kehidupan yang perlu dirayakan, ada hubungan yang perlu dijaga, dan ada kebersamaan yang seharusnya terus dipupuk. Wisata ini bukan sekadar rekreasi, melainkan bentuk investasi sosial, sebuah cara untuk menjaga agar semangat tetap menyala saat kembali menghadapi rutinitas di jalanan." ujarnya.
Dan pada akhirnya, saat rombongan bersiap untuk berangkati, senyum mengambang terlihat di wajah-wajah mereka. Hari ini telah menjadi lebih dari sekadar perjalanan. Ini adalah cerita kebersamaan yang akan terus dikenang dan, semoga, menjadi tradisi yang terus berlanjut.
( Pitut. Saputra )