Sosialisasi Bullying Terakhir Yupi Let's Speak Up Sebelum Libur Sekolah
Sosialisasi Bullying Terakhir Yupi Let's Speak Up Sebelum Libur Sekolah

KLATEN-Koranjateng.com
Pada pagi hari ini, SD Negeri Karang Delanggu menggelar kegiatan sosialisasi bullying Yupi Let's Speak Up sebagai acara penutup bulan ini. Kegiatan tersebut diselenggarakan menjelang libur panjang yang bersamaan dengan kenaikan tingkat di sekolah dasar (21/06/2025).
Momen tersebut menjadi ajang penting untuk mengedukasi siswa mengenai bahaya bullying melalui pendekatan interaktif yang memadukan permainan dan diskusi, sehingga anak-anak dapat memahami betapa pentingnya menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan inklusif.
Acara berlangsung dengan penuh semangat, di mana tim edukasi Yupi mengajak siswa untuk bermain sambil belajar. Metode yang diterapkan bukan hanya sekedar penyampaian materi teori tentang bullying, melainkan juga melibatkan aktivitas interaktif yang membuat siswa aktif mengungkapkan pikiran dan perasaan mereka. Dengan pendekatan ini, para siswa didorong untuk mengenali dan menangkal perilaku bullying, sekaligus belajar menghargai perbedaan serta menghormati sesama. Pendekatan inovatif ini diyakini mampu menumbuhkan karakter positif yang akan berguna dalam kehidupan sehari-hari.
Ditemui terkait kegiatan yang telah berlangsung, Damang, Leader Team Yupi Area Klaten, memberikan pernyataan yang menggambarkan antusiasme tinggi mereka. Dirinya mengatakan, “Seperti yang telah kami jadwalkan, ini adalah kegiatan terakhir sebelum jeda libur panjang, dan akan kembali dimulai lagi pada pertengahan Juli mendatang, mengingat masih ada beberapa sekolah terjadwal yang telah berkoordinasi dengan kita terkait kegiatan serupa. Kalau sesuai dengan schedule, kemungkinan pada bulan Agustus mendatang kegiatan kami diharapkan dapat terselesaikan dengan baik di wilayah Klaten dan sekitar.
Selanjutnya, akan ada program lanjutan yang merupakan feedback dari Yupi serta sebuah kejutan bagi semua sekolah yang telah bekerja sama dengan kami dalam upaya menekan dan meminimalisir kasus bullying. Namun rencana tersebut masih dirahasiakan sifatnya, untuk sementara waktu karena tim edukasi Yupi saat ini tengah fokus menyelesaikan misi pemberian sosialisasi kepada siswa-siswi di sekolah dasar. Komitmen yang tinggi ini mencerminkan betapa seriusnya Yupi dalam berkontribusi pada dunia pendidikan melalui pendekatan yang menyenangkan namun penuh makna.
Terpisah Kepala Sekolah SD Negeri Karang Delanggu Iwan Ariyadi juga mengungkapkan apresiasinya terhadap kerja sama yang terjalin dengan Yupi. Beliau menilai bahwa sosialisasi tentang bullying yang dilakukan tim edukasi tidak hanya memperkenalkan seluk-beluk masalah bullying tetapi juga memotivasi siswa untuk berani mengambil sikap. “Metode yang menggabungkan permainan dan interaksi langsung memberikan dampak yang luar biasa. Anak-anak kami menjadi lebih peka dan siap untuk bersama-sama menciptakan lingkungan yang bebas dari perilaku bullying, baik di sekolah maupun di lingkungan sekitar,” ucapnya. Dukungan penuh dari pihak sekolah tentu menambah keyakinan bahwa upaya pencegahan bullying dapat berlangsung secara menyeluruh, melibatkan guru, orang tua, dan juga masyarakat.
“Tak hanya siswa dan pendidik, orang tua murid pun turut mengambil bagian dalam kegiatan ini. karena di hari yang sama juga dijadwalkan pembagian raport, kehadiran tim Yupi tidak mengganggu jalannya acara. Sebaliknya, kehadiran sosialisasi tersebut justru menjadi momen bagi para orang tua untuk memahami pentingnya peran mereka dalam mencegah bullying.” Jelas Kepala Sekolah
Iwan juga menambahkan “Melalui interaksi langsung dengan tim edukasi, orang tua diberikan pemahaman tentang bagaimana cara mengidentifikasi tanda-tanda awal bullying dan langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan di lingkungan rumah. Sinergi antara sekolah dan keluarga inilah yang dianggap sebagai kunci keberhasilan dalam menyelesaikan masalah bullying secara menyeluruh.” ungkapnya
Menjelang libur panjang, kegiatan sosialisasi kali ini di SDN Karang Delanggu juga menjadi penanda dan penutup sementara kegiatan sosialisasi Bullying Yupi di sekolah - sekolah dasar di Klaten.
Damang Leader Team Yupi Klaten menambahkan “Namun demikian upaya untuk menekan bullying tidak berhenti, meskipun jeda akademik terjadi. dan Tim edukasi Yupi akan menghentikan kegiatannya selama libur panjang, semangat dan komitmen untuk terus menyebarkan pesan-pesan anti-bullying akan segera disambung kembali pada pertengahan bulan Juli 2025 mendatang.” imbuh Damang.
“Setiap sekolah di wilayah Klaten dan sekitarnya sudah memastikan jadwal bergilir untuk menerima sosialisasi ini, yang artinya setiap pihak tetap mendapatkan manfaat edukasi secara merata. Sementara kesempatan libur panjang pun, juga akan dimanfaatkan untuk evaluasi dan persiapan program-program selanjutnya.” ujar Leader Team Yupi Klaten
Lebih lanjut Damang juga mengatakan “Dalam rangka menyukseskan program edukasi ini, sinergi antara Yupi, sekolah, dan agency Xsell yang merupakan konseptor kegiatan menjadi kunci utama. Kerja sama yang terjalin tidak hanya menjawab kebutuhan untuk menekan angka bullying, tetapi juga membuka peluang untuk inovasi program edukasi di masa mendatang. Melalui feedback dan evaluasi dari kegiatan yang telah berjalan, tim Yupi berencana menghadirkan kejutan khusus sebagai wujud penghargaan, dan terima kasih serta motivasi bagi sekolah-sekolah yang telah berpartisipasi. Kejutan tersebut masih dirahasiakan sifatnya, namun diyakini akan menambah semangat baru bagi para pendidik dan siswa untuk terus berkomitmen menciptakan lingkungan yang ramah, inklusif, dan bebas dari bullying.” paparnya.
“Penerapan metode edukasi interaktif ini telah mendapatkan sambutan positif dari seluruh pihak yang terlibat, karena selain memberikan informasi, cara penyampaian melalui permainan dapat dengan mudah dipahami oleh anak-anak. Pendekatan inilah yang menjadi terobosan penting dalam mengedukasi generasi muda agar tidak lagi menjadi korban atau pelaku bullying. Para siswa didorong untuk secara aktif berpartisipasi dalam menciptakan kondisi di mana setiap individu merasa dihargai dan didengar. Harapan besar pun ditempatkan pada metode ini agar dapat menginspirasi sekolah-sekolah lain untuk menerapkan program serupa, sehingga budaya anti-bullying dapat tersebar luas dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat.” pungkas Damang.
Secara keseluruhan, kegiatan terakhir sosialisasi bullying Yupi Let's Speak Up di SD Negeri Karang Delanggu telah memberikan dampak positif yang signifikan dalam upaya menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih baik. Dengan metode yang inovatif dan interaktif, para siswa tidak hanya mendapatkan pengetahuan mengenai pentingnya mencegah bullying, tetapi juga belajar untuk mengambil sikap dan melindungi diri serta teman-teman mereka. Sinergi yang terbangun antara Yupi, sekolah, dan orang tua merupakan fondasi kuat yang diharapkan mampu mereduksi kasus bullying secara drastis di masa mendatang. Libur panjang yang akan datang menjadi waktu yang tepat bagi seluruh pihak untuk beristirahat sejenak, mengisi energi, dan bersiap menyambut program edukasi lanjutan dengan lebih segar dan inovatif.
( Pitut Saputra )