BERHENTI JADI ANGGOTA LSM, WARGA PEMALANG TEKUNI USAHA TELUR ASIN HERI WARGA DESA PAKEMBARAN TEMUKAN PELUANG EKONOMI DARI TELUR ASIN BERKUALITAS


Pemalang, koranjateng.com – Keputusan berani diambil Heri, warga Desa Pakembaran, Kecamatan Warungpring, Kabupaten Pemalang. Ia memilih berhenti dari aktivitasnya sebagai anggota Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan kini fokus menekuni usaha rumahan produksi telur asin.


Usaha yang dijalankan secara mandiri dari rumahnya itu kini menjadi sumber penghasilan utama bagi Heri dan keluarganya. Setiap hari, warga RT 03 RW 01 Desa Pakembaran tersebut disibukkan dengan aktivitas mengolah telur bebek menjadi telur asin.


Berbekal pengalaman di lapangan, Heri berupaya menghadirkan produk telur asin yang berbeda dari yang lain. Telur asin buatannya dikenal memiliki cita rasa yang tidak terlalu asin, dengan tekstur kuning telur yang lembut. 


Hal itu membuat telur asin produksinya tidak hanya nikmat dijadikan lauk makan, tetapi juga cocok disajikan sebagai teman ngopi katanya dihadapan awak media Jumat , 14/11/2025.


Ia menuturkan, usaha telur asin yang digelutinya saat ini berawal dari skala kecil. “Dulu saya mulai hanya dari 100 butir telur saja,” kisahnya. Seiring waktu, permintaan konsumen terus meningkat. Kini, produksi telur asin Heri sudah mencapai ribuan butir setiap bulan.


Proses pembuatan telur asin dilakukan secara tradisional. Dimulai dari pencucian telur, kemudian perendaman dengan adonan lumpur bata merah, dilanjutkan dengan proses penyimpanan dalam jangka waktu tertentu. Setelah itu telur dibersihkan hingga beberapa kali sebelum akhirnya dikukus hingga matang.


Menurut Heri, salah satu keunggulan produknya adalah ketahanan telur asin yang bisa cukup lama. Dengan proses pengolahan yang tepat, telur asin produksinya dapat bertahan hingga sekitar satu tahun dalam kondisi baik.


Meski demikian, ia tidak menampik masih ada kendala yang dihadapi, terutama terkait permodalan. Proses pembuatan telur asin membutuhkan waktu sekitar 13 hari hingga siap dijual, sehingga Heri membutuhkan modal yang cukup untuk menjaga kontinuitas produksi.


Salah satu pembeli, Imam, mengaku menyukai telur asin produksi Heri karena rasanya pas dan tidak terlalu asin. Selain itu, kualitas telur asin dinilai konsisten sehingga membuatnya menjadi langganan.


Melalui perubahan profesi ini, Heri membuktikan bahwa dengan kemauan dan ketekunan, usaha rumahan seperti produksi telur asin dapat menjadi peluang ekonomi yang menjanjikan. Ia berharap ke depan usahanya semakin berkembang dan dapat membuka lapangan kerja bagi warga sekitar. 



S.Roto

Next Post Previous Post

Hot News Today