DIBALIK TERM YANG TERLALU RUMIT, NYATANYA UHC JKMB BAGIKAN BERKAH KESEHATAN WARGA KOTA MEDAN
Medan, Koranjateng.com - Halo warga kota Medan! Kota yang semakin maju dengan pembangunan infrastruktur dan sentral ekonomi di Pulau Sumatera , khususnya Sumatera Utara. Beneran loh! PDRB Sumut Tahun 2024 meningkat 5.03% loh, ini menunjukkan perbaikan konsumsi masyarakat dengan terpeliharanya daya beli menjadi pendorong utama pertumbuhan. Ini menjadikan Sumut kembali menjadi kontributor terbesar perekonomian Sumatera. Wah keren sekali yah.
Didalam situasi baik ini, peluang & resiko pertumbuhan realokasi belanja pemerintah ke sektor sektor strategis seperti kesehatan dapat dipenuhi. Nah, implementasinya sudah dilaksanain oleh Pemko Kota Medan dengan program UHC JKMB. Apa itu UHC JKMB? Istilah ini masih asing sekali ditelinga masyarakat dan terkesan rumit dieja.Nyatanya memberikan banyak berkah.
Kamu pasti tak asing deh dengan BPJS Kesehatan. Faskes situ sudah ada sebagai penjamin kesehatan oleh JKN dengan premi secara berkala. Nah bagi yang sudah memiliki BPJS kesehatan dari JKN, warga khususnya warga asli kota Medan dapat berobat dan konsultasi kesehatan secara gratis. Wah menarik yah! Kabarnya, untuk mencapai predikat UHC, Warga Kota Medan bisa berobat gratis diseluruh Indonesia cukup pakai KTP aja.
Sebagai contoh, bila kita mengalami kecelakaan hingga perlu dirawat inap diruang ICU, kita cukup menunjukkan BPJS aktif serta KTP penduduk kota Medan diseluruh fasilitas rumah sakit yang menyediakan BPJS. Dalam situasi gawat darurat tersebut, kita dapat mendapatkan pelayanan kesehatan secara fast track. Bila kasusnya berbeda misalnya sakit jantung, ortopedi, kita perlu ke puskesmas dengan menunjukkan KTP dan BPJS Kesehatan untuk mengambil surat rujukan. Nah, jaminan ini memastikan kita diterima RS untuk dilayani secara gratis, hmmm berbeda sekali ya dengan sebelum sebelumnya dimana banyak sekali kabar penolakan pelayanan kesehatan dari RS karena kurangnya pemahaman.
Selain saran agar term UHC-JKMB ini dibuat sesimpel simpelnya, UHC JKMB ini sebaiknya lebih bersuara kembali tentang UPT Puskesmas mana yang menerima layanan itu. Contoh, ada 8 dari 24 UPT di Medan Deli. Hingga saat ini ada 773 jiwa sudah dilayani dan 2095 jiwa sudah didaftarkan di RS diluar Kota Medan. Jadi meskipun kamu tinggal di Bengkulu, Jakarta, Kalimantan, dengan bermodalkan KTP Kota Medan, kamu tetap mendapatkan fasilitas UHC JKMB. Wah, beruntung sekali yah!
Mengapa kita harus care dengan kesehatan sejak saat ini? Tanpa UHC JKMB, beban finansial akan semakin sangat tinggi, terlebih bila kita dihadapi situasi kritis. Salah salah mengambil keputusan, uang kita akan sangat terkuras. Dengan adanya UHC-JKMB kita secara gratis ditanggung oleh JKMB alias 0 rupiah tanpa premi secara berkala. Selain itu, akses pelayanan kesehatan akan sangat sulit tanpa UHC JKMB, artinya kita akan kesulitan dalam mendapat perawatan medis yang diperlukan karena masalah finansial. Selain itu tanap UHC JKMB, kita akan merasakan ketidaksetaraan akses kesehatan dan berbahayanya lagi peningkatan resiko kesehatan. Nah, berkah sekali bukan?
Jika masih meragukan, UHC sendiri itu apa ya? UHC merupakan sistem penjaminan kesehatan yang memastikan setiap warga dalam populasi memiliki akses yang adil terhadap pelayanan kesehatan secara promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Itu secara teknis. Masalahnya dilapangan adalah warga kota Medannya sendiri. Data menunjukkan dari 2.5 juta penduduk kota Medan, ada 24.933 jiwa belum terdaftar di BPJS Kesehatan (sebagai salah satu syarat kepesertaan UHC JKMB). Nah loh yah, sebaiknya selagi kita sehat ya diurus dari sekarang, jangan menunggu kita jatuh sakit. Be wise!
UHC sendiri menunjukkan prestasi yang hebat. Dinas Kesehatan Kota Medan melaporkan rata rata sebesar 0.48% warga kota Medan tercatat pada kepesertaan UHC dengan capian penambahan kepesertaan tertinggi pada bulan Juli 2023.Bertmbah sebesar 1.09%, ini menujukkan betapa hebatnya warga kota medan.Semakin banyak warga kota Medan yang terlindungi dengan jaminan kesehatan dan itu berbanding lurus dengan semakin meningkatnya derajat kesehatan penduduk kota Medan dari waktu ke waktu.
Essay ini pada akhirnya bukan bersifat promosi yah melainkan koreksi kembali program JKMB. “JKMB ini jangan diartikan masyarakat kota Medan tidak membayar, sesungguhnya masayarakat membayar biaya perobatannya ini hanya saja Pemko Medan yang membayarkannya.” Ujar Rudiyanto Simangunsong dalam sosialisasi Sistem Kesehatan Kota Medan (SKKM) di Medan Amplas. Menurutnya UHC harus lebih lebih mendengarkan pengalaman pengalaman warga Kota Medan dalam mengurus UHC JKMB ke puskemas atau Rumah Sakit. Kan miris yah bila hanya fake, padahal ekonomi Sumut sedang lagi pulih, tapi semoga tidak yah.
Sebagai kesimpulan, kesehatan adalah harta yang sangat berharga bagi diri kita. Bila kita sakit, kita tidak dapat menikmati harta maupun kenikmatan yang diberikan Tuhan kepada kita. Apabila musibah menimpa kita, perbanyaklah untuk mengurangi resiko, belajarlah dari orang yang berpengalaman. Pemerintah akan selalu memfasilitasi, tapi Keputusan untuk sehat , kitalah yang memilih. Salam sehat bagi kita semua. Horas!
HALOMOAN SIRAIT