Keseruan Sambang Desa di Joglo Latar Tjokro

Keseruan Sambang Desa Joglo Latar Tjokro


KLATEN-koranjateng.com
Perhelatan budaya yang digelar oleh Pemdes Tjokro dan Amigo Group beserta Sinergitas Pentahelix, pada pagi hingga siang tadi, berhasil menyedot perhatian masyarakat luas dan wisatawan setempat yang kebetulan berkunjung di areal sekitar objek wisata sungai dan mata air Tjokro (13/07/2025).



Sedari pagi acara sudah mulai berlangsung meriah dengan gelaran Senam Sehat untuk umum para mahasiswa KKN PPM 12 UNNES dan ibu - Ibu PKK yang berlangsung dengan antusias. Acara kemudian dilanjutkan atraksi budaya yakni bancaan doa bersama, dan penyebaran benih ikan endemik wader ke sungai Pusur, sebelum kegiatan yang lain resmi dibuka. 



Setelahnya para sesepuh melakukan doa bersama di sungai Pusur kemudian acara dimeriahkan dengan bancaan nasi sederhana khas Jawa yang merupakan tradisi turun temurun masyarakat sekitar dalam rangka syukuran atas segala nikmat dan keberkahan yang selama ini diterima. Tak berselang lama agenda daftar ulang dan registrasi lomba mewarnai anak TK dan SD dimulai, registrasi untuk kegiatan live cooking class dibuka on the spot, guna pendaftaran peserta, baik dari kalangan pelajar, masyarakat sekitar, ibu-ibu PKK dan juga beberapa pengunjung yang hadir hari ini.



Sementara disi lain gelaran pertunjukkan musik oleh komunitas disabilitas juga sudah menandakan suasana persiapan bazar dan fashion show resmi dibuka. Tepat pukul sembilan pagi kegiatan pun berjalan sesuai rundown kegiatan, mulai dengan sambutan sambutan dari kepala desa, panitia Juri Lomba hingga tamu undangan. Yang menandakan bahwa perhelatan budaya sambang desa hasil kolaborasi sinergitas Pentahelix telah resmi dibuka.



Begitu ketipung dan cymbal dipukul maka lomba mewarnai anak yang terbagi dalam dua kategori pun segera dimulai, anak-anak TK dan Paud berjajar rapi di joglo bawah, Disi lain anak anak SD berada di lantai 2 joglo atas dipandu oleh team panitia lomba mewarnai. Sementara, untuk live cooking class yang digelar oleh Cook Art & Cold Kitchen Marcus Setiawan dan ibu-ibu PKK juga mulai gelaran session pertama, dari dua session yang direncanakan. Ibu-ibu dan mahasiswa KKN UNNES antusias mengikuti kegiatan.



Di arena pelataran outdoor Joglo Latar Tjokro para pemusik dari kalangan disabilitas kembali menyemarakkan suasana dengan keterampilan memainkan musiknya. Di pelataran tengah outdoor barisan stand stand kuliner, bazar kerajinan UMKM, bazar sembako, dan bazar fashion juga sudah mulai dipadati pengunjung yang pemasaran dan ingin ikut berbelanja di pagi yang cerah tersebut. 



Aroma bau masakan tradisional dan modern bercampur menjadi sebuah harmoni yang unik di tengah riuh rendah pada pengunjung yang menawar pakaian dan sembako. Anak-anak tetap fokus dengan kegiatannya mewarnai, ibu-ibu sebagian ikut kelas live cooking class, sementara yang lain berjalan jalan di sekitar taman menikmati sajian bazar. Suasana pagi ini berlangsung dengan meriah dan bahagia.



Tak lama kemudian perhelatan fashion show juga ikut menyemarakkan perhelatan budaya, para talent artis lokal berlenggak lenggok diatas catwalk sambil memamerkan busana-busana unggulan yang ditampilkan. Paduan musik komunitas disabilitas dan perhelatan fashion show beserta bazar dan lomba mewarnai seolah menyatu pagi ini di Latar Joglo Tjokro, sebuah perhelatan budaya yang sebelumnya pesimis bisa dilakukan namun apa yang tersaji hari ini ternyata membuka mata semua pihak, bahwa dengan ketulusan dan gotong royong serta semangat memajukan potensi desa, segala rintangan bisa di terobos, dan akhirnya publik jadi mengenal terkait wahana-wahana dan atraksi budaya. Desa Tjokro dalam sajian publik yang terus meluas, bukan sebatas kegiatan flat lokal, namun faktanya kegiatan ini mampu menyedot beragam animo masyarakat yang memang haus dengan hiburan. Meski hanya digelar dalam paket satu hari, faktanya pengunjung bisa membludak dan memadati arena Joglo Latar Tjokro dengan penuh antusias dan semangat bergotong royong.



Heru Budi Santosa mengatakan, meski bukan acara yang besar namun niat kita semua adalah memperkenalkan potensi desa Cokro yang terpendam untuk bisa dihadirkan dan dikenal publik luas, sehingga menimbulkan kesan dan kerinduan untuk terus kembali ke desa Wisata TJokro yang mempesona, Target acara ini bukan pada kemewahan namun lebih pada sinergitas dan kolaboratif antar elemen Pentahelix guna bisa menampilkan segala potensi desa yang ada dan akhirnya menjadi salah satu destinasi kunjungan wisata yang juga otomatis akan mendongkrak perekonomian setempat. Disamping itu harapan dari Pemdes juga berharap bisa mendapat insight masukan-masukan guna pengembangan dan kemajuan lebih lanjut dari gelaran penyelenggaraan kegiatan.



Hingga tiba pada saat acara puncak akhirnya pemenang Juara Lomba Mewarnai tingkat TK, Paud dan SD pun diumumkan, setelah selesai kegiatan Fashion Show busana lokal.
Dan hasilnya untuk kategori kelas TK terpilih : 

Juara 1 jenahanna Maryam
Juara 2 hasna almahira
Juara 3 Arif Dwi Nugroho
Kategori SD : 
Juara 1: Rasyida Jazilaturrahma
Juara 2: Sachi Khairen
Juara 3:Mikaila Kap



Sementara untuk yang lolos nominasi ada 7 karya peserta, di masing-masing kelas. Dan bagi karya-karya Juara beserta nominasi semuanya diikutkan Pameran digital Metaverse Studio 7 Art Space.



Disamping pameran pameran digital karya-karya tersebut juga akan dipamerkan secara manual di Joglo Latar Tjokro sebagai apresiasi dan penghormatan bagi para juara dan nominator. Kepala Desa Heru Budi Santosa tak lupa mengucapkan banyak terima kasih pada seluruh peserta dan partisipan kegiatan juga sinergi Pentahelix yamgvtelah telah terbangun harmonis.

( Pitut Saputra )
Next Post Previous Post


Berita Pilihan :