Healing Perawat Puskesmas Jakenan Menemukan Energi Baru di OMAC Cokro
Healing Perawat Puskesmas Jakenan Menemukan Energi Baru di OMAC Cokro
KLATEN - koranjateng.com
Rombongan perawat UPTD Puskesmas Jakenan Pati melakukan perjalanan healing ke kawasan wisata Cokro, Klaten, pada Sabtu akhir bulan. Kunjungan itu memadukan permainan air beradrenalin, renang di mata air sebening kaca, dan santap kuliner tradisional, menghasilkan pengalaman pemulihan yang menyentuh fisik dan batin. Kejernihan umbul OMAC dan lintasan Cokro River Tubing menjadi pangkalan utama bagi rombongan yang mencari jeda dari rutinitas dan beban tugas penjaga kesehatan (27/09/2025)
Rangkaian Kegiatan wisata
Perjalanan dimulai sejak subuh dari Pati dan tiba sekitar pukul 10. Setelah sambutan hangat oleh komunitas pemandu Ngantilalicaraneturu, rombongan sempat menikmati keindahan mata air OMAC yang airnya menyerupai kaca sebelum bergabung pada kloter kedua river tubing. Aktivitas river tubing di Cokro menyajikan lima spot medan curam yang menantang dengan cekungan, arus deras, arus putar, dan jeram-jeram yang memacu adrenalin. Setelah sensasi arung yang memacu tawa dan teriakan, rombongan beralih ke umbul untuk berenang santai dan berfoto, lalu menutup hari dengan makan siang serta gathering di Semego Resto yang arsitekturnya menyerupai kapal pesiar.
Sensasi Healing dan Ikatan Sosial
Pengalaman air di Cokro tidak hanya soal adrenalin. Kombinasi aktivitas fisik dan interaksi kelompok menciptakan efek restoratif yang konkret. River tubing memberi ruang pelepasan stres melalui tawa bersama dan kerja tim menghadapi aliran, sedangkan renang di OMAC memberikan ketenangan sensory melalui kontak langsung dengan air jernih. Perawat melaporkan perasaan rileks, keterikatan kolegial yang meningkat, dan energi emosional yang terisi ulang. Kegiatan ini mempertegas bahwa healing untuk tenaga kesehatan efektif bila berbentuk gabungan rekreasi, olahraga ringan, dan kesempatan berbagi cerita.
Peran Pemandu Wisata Lokal dan Manajemen Keselamatan
Pemandu wisata seperti Pitut Saputra Ngantilalicaransturu Tour Guide Community memegang peran kunci dalam menjaga alur kunjungan tetap aman dan teratur. Manajemen kloter yang disiplin memastikan kapasitas maksimal setiap batch tidak terlampaui, sehingga keselamatan menjadi prioritas utama. Pemandu memberi pengarahan teknis, mengawasi titik-titik jeram, dan memastikan peralatan keselamatan dipakai dengan benar. Pengelolaan yang baik dan komunikasi antar-tim mengubah potensi risiko menjadi pengalaman terkendali yang tetap memberi sensasi. Peningkatan fasilitas sederhana berupa papan informasi, tempat sampah memadai, dan penanda jalur akan menambah kenyamanan tanpa merusak ekosistem.
Konservasi, Etika Kunjungan, dan Pendidikan Singkat
Kunjungan rombongan menyoroti keseimbangan antara pariwisata dan pelestarian sumber daya air. Pemandu lokal tidak sekadar mengarahkan wisatawan di trek, tetapi juga mengedukasi singkat tentang sejarah sungai Pusur, etika kunjungan, dan pentingnya menjaga kebersihan mata air. Protokol sederhana yang diajarkan kepada pengunjung, seperti tidak membuang sampah sembarangan, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, dan menghormati habitat tebing dan pepohonan di sepanjang trek menjadi kunci menjaga kejernihan OMAC untuk generasi mendatang. Kesadaran kolektif antara pengelola, pemandu, dan wisatawan menjadi modal utama untuk keberlanjutan destinasi.
Dampak Ekonomi Lokal
Kunjungan rombongan memberi efek ekonomi langsung bagi pelaku usaha setempat. Warung makan, penjual jajanan tradisional, pemandu, dan pengelola wahana merasakan peningkatan transaksi sepanjang hari. Kehadiran rombongan besar seperti perawat dari Pati membuka peluang pasar berulang bila pengalaman terasa aman, ramah, dan memuaskan. Pengembangan paket healing terjadwal untuk tenaga kesehatan atau kelompok institusi dapat menjadi sumber pendapatan stabil bagi desa wisata, asalkan dikombinasikan dengan protokol keselamatan dan standar pelayanan yang konsisten.
Harapan dan Rekomendasi
Kunjungan ini menunjukkan potensi Cokro dan OMAC sebagai destinasi yang menggabungkan rekreasi, terapi alam, dan penguatan ikatan sosial. Rekomendasi praktis meliputi penataan jalur kloter yang lebih efisien, pemasangan papan informasi edukatif, penambahan fasilitas sanitasi, dan program pelatihan lanjutan bagi pemandu lokal untuk standar keselamatan yang lebih tinggi. Kolaborasi berkelanjutan antara komunitas pemandu, pelaku usaha lokal, dan pemerintah daerah akan memperkuat peran kawasan ini sebagai ikon wisata Klaten yang memberi manfaat ekonomi sekaligus konservasi lingkungan.
Pada akhirnya, rombongan perawat UPTD Puskesmas Jakenan Pati pulang membawa energi baru, cerita bersama, dan foto-foto yang menandai keberhasilan agenda healing. Pengalaman ini memperlihatkan bahwa ketika pariwisata dipandu dengan etika, manajemen, dan partisipasi komunitas lokal, alam bukan hanya objek rekreasi tetapi juga ruang pemulihan yang memberikan napas bagi kehidupan masyarakat sekitar. Cokro dan OMAC tetap memanggil mereka yang ingin mengisi ulang tenaga melalui air, alam, dan kebersamaan.
( FX Winanto / Ipunk )