Dugaan Ke Tidak Profesionalan PJ Kepala Desa Mrentul Muncul di Balik Mundurnya Lima Panitia Seleksi Perangkat Desa


Kebumen, Koranjateng.com – Polemik terkait mundurnya lima anggota panitia pelaksana seleksi perangkat Desa Mrentul, Kecamatan Bonorowo, Kabupaten Kebumen, terus berkembang. Publik kini menyoroti dugaan ketidakprofesionalan dalam kinerja Penjabat (PJ) Kepala Desa Mrentul, Saimun, S.IP, yang dinilai sebagian pihak menjadi salah satu faktor pemicu kekisruhan tersebut.


Mundurnya lima anggota panitia ini terjadi menjelang tahapan penting seleksi perangkat desa yang seharusnya berjalan transparan dan tertib. Keputusan pengunduran diri tersebut menimbulkan tanda tanya besar di kalangan warga, terutama karena dilakukan secara serempak dan dalam waktu yang hampir bersamaan.


Versi PJ Kepala Desa Mrentul


Saat dikonfirmasi sejumlah awak media, PJ Kades Mrentul, Saimun, S.IP, menyampaikan bahwa pengunduran diri para panitia diduga terjadi karena adanya tekanan dari beberapa tokoh masyarakat yang merasa tidak dilibatkan dalam proses pembentukan panitia. Menurutnya, persoalan tersebut lebih berkaitan dengan dinamika internal desa.


Namun, penjelasan ini justru memunculkan sejumlah tanggapan kritis dari warga yang menilai pernyataan tersebut belum sepenuhnya menggambarkan akar persoalan sebenarnya.


Dugaan Ketidakprofesionalan Mencuat


Sejumlah warga dan pengamat lokal menilai bahwa adanya friksi di internal panitia seharusnya dapat diantisipasi dan dikelola oleh pemerintah desa, terutama oleh PJ kepala desa sebagai penanggung jawab penyelenggaraan pemerintahan desa.


Beberapa pihak menilai, jika sejak awal komunikasi, pembinaan, dan koordinasi dilakukan secara profesional, kondisi ini mungkin bisa dihindari. Tidak sedikit warga menyebut bahwa situasi ini menunjukkan lemahnya manajerial desa dalam mengelola proses seleksi perangkat yang menjadi perhatian publik.


Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari para mantan panitia yang mundur untuk menjelaskan alasan langsung dari keputusan mereka.


Publik Menunggu Klarifikasi Lengkap


Situasi ini membuat proses seleksi perangkat desa menjadi tertunda, sementara warga berharap pemerintahan desa dapat memberikan klarifikasi yang lebih komprehensif agar tidak terjadi simpang siur informasi.


Sejumlah tokoh masyarakat meminta pemerintah kecamatan dan kabupaten turun tangan melakukan pembinaan agar proses seleksi perangkat desa dapat kembali berjalan sesuai aturan dan standar profesionalitas.


Hingga berita ini diturunkan, polemik dugaan ketidakprofesionalan PJ Kepala Desa Mrentul masih menjadi pembahasan hangat masyarakat setempat. Publik menantikan langkah konkret pemerintah desa untuk mengembalikan kepercayaan warga serta memastikan transparansi dalam tahapan seleksi perangkat desa selanjutnya.


(Puspo Lukito)

Next Post Previous Post

Hot News Today