Pembangunan Gedung TKR SMK Muhammadiyah Kutowinangun Disorot, Nilai Proyek Hampir Rp2 Miliar Gunakan Atap Baja Ringan
Kebumen, Koranjateng.com — Proyek pembangunan gedung Teknik Kendaraan Ringan (TKR) SMK Muhammadiyah Kutowinangun yang menelan anggaran hampir Rp2 miliar menjadi sorotan masyarakat. Penggunaan atap berbahan baja ringan serta minimnya informasi pada papan proyek dinilai menimbulkan pertanyaan mengenai transparansi dan kualitas pembangunan.
Pantauan di lapangan menunjukkan bahwa struktur atap bangunan menggunakan material baja ringan. Sebagian warga mempertanyakan alasan pemilihan material tersebut, mengingat anggaran proyek relatif besar. Hingga kini belum ada penjelasan dari pihak sekolah maupun pengelola proyek terkait pertimbangan teknis yang digunakan.
Selain itu, papan informasi proyek yang terpasang di lokasi tidak mencantumkan nama CV atau PT pelaksana. Padahal, sesuai prinsip keterbukaan informasi publik, identitas kontraktor menjadi bagian wajib dalam penyampaian informasi proyek kepada masyarakat.
Saat awak media mendatangi lokasi pembangunan untuk meminta keterangan, tidak terlihat mandor maupun penanggung jawab kegiatan di area proyek. Para pekerja yang ditemui juga mengaku tidak mengetahui secara pasti siapa pihak yang menjadi pelaksana utama pembangunan.
Warga berharap pihak sekolah dan instansi terkait dapat memberikan penjelasan terbuka mengenai detail pelaksanaan proyek, termasuk spesifikasi teknis, sumber anggaran, serta identitas penyedia jasa. Transparansi dinilai penting untuk memastikan pembangunan berjalan sesuai standar dan menghindari kesalahpahaman.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak SMK Muhammadiyah Kutowinangun belum memberikan keterangan resmi mengenai sorotan yang berkembang di masyarakat.
(Puspo Lukito)

