Respons Cepat Pamapta Polres Lamongan Akhiri Ketegangan Sengketa Lahan Usaha di Jalan Dr. Wahidin

 Lamongan, Koranjateng.com — Situasi sengketa lahan usaha di Jalan Dr. Wahidin akhirnya mereda setelah Tim Pamapta Polres Lamongan melakukan pendinginan situasi, mediasi, dan mempertemukan kedua belah pihak dalam suasana damai. Hasilnya, JS dan M sepakat menyelesaikan perkara secara baik-baik, menjalankan usaha masing-masing sesuai hak, serta menyerahkan penegasan hak pakai lahan kepada pemilik sahnya. Pemilik lahan juga berkomitmen membuat perjanjian tertulis sebagai dasar hukum yang lebih kuat, sementara pihak yang tidak memperoleh izin resmi menyatakan siap legowo dan menghormati keputusan tersebut.

Sebelum mediasi berlangsung, tim Pamapta telah menegaskan bahwa apa pun bentuk sengketanya, tindakan pengrusakan fasilitas atau alat usaha tidak dibenarkan secara hukum. Pernyataan ini disampaikan setelah petugas turun langsung ke lokasi untuk melakukan pengecekan awal.

Langkah cepat Pamapta dipicu oleh adanya dugaan pengrusakan terhadap sejumlah fasilitas dan alat jualan. JS mengklaim bahwa bangunan yang dirusak adalah miliknya, meski secara hukum baik JS maupun M tidak memiliki perjanjian sewa menyewa tertulis dengan pemilik lahan. Dari pihak M, disebutkan bahwa JS sempat satu kali mencoba melakukan pengrusakan, namun upaya tersebut berhasil dicegah oleh tetangganya.

Ketegangan ini berawal dari perebutan hak pakai lahan usaha. M menempati lokasi tersebut setelah membeli gerobak angkringan milik keluarga JS secara sah dan mengaku telah memperoleh izin lisan dari pemilik lahan. Di sisi lain, JS menyatakan bahwa dirinya dan M memiliki kesepakatan bahwa jika lahan itu dibutuhkan kembali oleh JS, maka M akan menyerahkan hak pakai tersebut. Namun, M membantah adanya perjanjian demikian.

Peristiwa sengketa ini muncul hanya beberapa hari setelah Tim Pamapta Polres Lamongan resmi dikukuhkan. Meski baru dibentuk, respons cepat dan penanganan profesional yang ditunjukkan tim mendapat apresiasi tinggi dari warga setempat karena berhasil meredam potensi konflik dan mengembalikan suasana kondusif di lokasi.

Sunariyanto